Tujuh sutradara perempuan yang karyanya berhasil masuk di kompetisi utama Festival Film Cannes 2025. Foto: AFP
Setiap tahun, Festival Film Cannes disorot bukan hanya karena glamor karpet merahnya, tapi juga karena minimnya representasi perempuan dalam kompetisi utama. Namun, gelaran Cannes 2025 membawa kabar yang lebih menjanjikan: sebanyak tujuh sutradara perempuan berhasil masuk ke seleksi kompetisi utama—menyamai rekor sebelumnya pada 2023.
Dilansir dari The Guardian, Festival Film Cannes 2025 menampilkan tujuh film yang disutradarai oleh perempuan dari total 22 film dalam kompetisi utama. Artinya, sekitar 31,8% sutradara yang terlibat tahun ini adalah perempuan. Meski angka tersebut masih belum mencerminkan kesetaraan gender sepenuhnya, peningkatan ini cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sutradara, penulis skenario, dan produser Iran Jafar Panahi (tengah) berpose di atas panggung bersama aktris Australia Cate Blanchett (kiri) dan aktris Prancis sekaligus ketua juri festival film Cannes ke-78 Juliette Binoche setelah memenangkan Palme d'Or untuk film "Un simple accident" selama upacara penutupan Festival Film Cannes ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 24 Mei 2025. Foto: AFP
Sebagai perbandingan, pada 2019 hanya ada empat film karya sutradara perempuan, dan bahkan pada 2012, tidak ada satu pun perempuan yang duduk di kursi sutradara dalam kompetisi utama.
Menurut laporan IndieWire dan Bangkok Post, ini adalah pertama kalinya Cannes sebanyak dua kali berturut-turut menghadirkan jumlah sutradara perempuan sebanyak itu. Salah satu faktor kuncinya adalah kualitas karya yang tak bisa diabaikan: film-film dari sutradara perempuan dalam beberapa tahun terakhir terus mencetak prestasi, termasuk kemenangan Palme d'Or untuk Justine Triet ("Anatomy of a Fall", 2023) dan Julia Ducournau ("Titane", 2021).
Siapa Saja Mereka?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut profil tujuh sutradara perempuan yang masuk karyanya berhasil masuk seleksi kompetisi utama Festival Film Cannes 2025 adalah:
Julia Ducournau – Alpha
Sutradara Prancis Julia Ducournau menghadiri konferensi pers untuk film "Alpha" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 20 Mei 2025. Foto: AFP
Julia Ducournau adalah sutradara asal Prancis yang dikenal dengan pendekatan sinematik yang provokatif dan melampaui batas genre. Ia lulus dari La Fémis, sekolah film bergengsi di Paris, dengan fokus pada penulisan skenario. Namanya mulai dikenal lewat film pendek Junior (2011) yang diputar di Cannes dan meraih sejumlah penghargaan. Film panjang debutnya, Raw (2016), menuai pujian internasional. Pada 2021, ia menjadi perempuan kedua yang memenangkan Palme d'Or lewat film Titane. Selain film layar lebar, Ducournau juga menyutradarai beberapa episode serial Amerika seperti Servant dan The New Look.
Lynne Ramsay – Die My Love
Sutradara Inggris Lynne Ramsay berpose selama sesi pemotretan untuk film "Die, My Love" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 18 Mei 2025. Foto: AFP
Lynne Ramsay, sutradara asal Inggris, belajar fotografi di Napier University Edinburgh dan lulus dari National Film and Television School London pada 1995. Pada 1996, ia meraih Jury's Prize di Festival Film Cannes untuk film pendek Small Deaths.
Aktris AS Jennifer Lawrence, sutradara Inggris Lynne Ramsay dan aktor Inggris Robert Pattinson berpose selama sesi pemotretan untuk film "Die, My Love" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 18 Mei 2025. Foto: AFP
Setelah menyutradarai dua film pendek berprestasi, Kill the Day (1996) dan Gasman (1997), ia membuat film fitur pertamanya, Ratcatcher (1999), yang terpilih di Cannes dalam kategori Un Certain Regard. Saat ini, ia tengah mengerjakan film fitur keduanya, Morvern Callar.
Kelly Reichardt – The Mastermind
Sutradara AS Kelly Reichardt tiba untuk pemutaran film "The Mastermind" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 23 Mei 2025. Foto: AFP
Kelly Reichardt adalah sutradara independen asal Amerika Serikat yang dikenal akan gaya sinematiknya yang tenang dan reflektif. Ia memulai debutnya pada 1994 lewat film River of Grass. Film Old Joy (2006) membawanya meraih berbagai penghargaan dan menjadi film Amerika pertama yang memenangkan Tiger Award di Rotterdam Film Festival.
Aktor AS John Magaro, sutradara dan penulis skenario AS Kelly Reichardt dan aktor Inggris Josh O'Connor menghadiri konferensi pers untuk film "The Mastermind" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 24 Mei 2025. Foto: AFP
Karya berikutnya, Wendy and Lucy (2008), diputar di Cannes (Un Certain Regard) dan masuk nominasi Independent Spirit Awards. Ia juga menyutradarai Meek's Cutoff dan Night Moves yang diputar di Venice Film Festival. Filmnya berjudul Certain Women (2016) memenangkan penghargaan utama di London Film Festival.
Mascha Schilinski – Sound of Falling
Sutradara dan penulis skenario Jerman Mascha Schilinski berpose selama sesi pemotretan setelah memenangkan Penghargaan Juri untuk film "In die Sonne Schauen" (Sound of Falling) selama upacara penutupan Festival Film Cannes ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 24 Mei 2025. Foto: AFP
Mascha Schilinski adalah sutradara asal Jerman yang lahir di Berlin pada 1984. Sebelum terjun ke dunia film, ia sempat menjelajahi Eropa, menulis cerita pendek, dan tampil sebagai pesulap serta pemakan api di sirkus keliling Italia.
Ia mengikuti masterclass penulisan di Filmschule Hamburg pada 2008, lalu bekerja sebagai penulis lepas di Berlin. Sejak 2012, ia belajar penyutradaraan di Filmakademie Baden-Württemberg. Film panjang pertamanya adalah Die Tochter (Dark Blue Girl).
Hafsia Herzi – La Petite Dernière
Aktris Prancis Hafsia Herzi menghadiri konferensi pers untuk film "La Petite derniere" (The Little Sister) di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 17 Mei 2025. Foto: AFP
Hafsia Herzi adalah aktris dan sutradara asal Prancis keturunan Tunisia-Aljazair yang dibesarkan di Marseille. Ia mulai berakting sejak usia 13 tahun, dan namanya melesat lewat peran utama dalam La Graine et le mulet (2007).
Aktris Prancis Nadia Melliti dan aktris Prancis Hafsia Herzi tiba untuk pemutaran film "La Petite derniere" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 16 Mei 2025. Foto: AFP
Tanpa latar pendidikan formal akting, Herzi terus mengembangkan kariernya di film-film seperti L'Apollonide dan La Source des femmes. Pada 2019, ia menyutradarai film panjang pertamanya Tu mérites un amour, disusul Bonne Mère (2021), yang memperkuat reputasinya sebagai talenta serba bisa di perfilman Prancis.
Carla Simón – Romeria
Sutradara film Spanyol Carla Simon menghadiri konferensi pers untuk film "Romeria" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 22 Mei 2025. Foto: AFP
Carla Simón adalah sutradara asal Spanyol yang dikenal lewat film debutnya Summer 1993, pemenang Best First Film di Berlinale 2017 dan berbagai penghargaan internasional lainnya. Ia menempuh studi film di Barcelona, California, dan London Film School, serta menyutradarai film pendek dan dokumenter yang diputar di festival global. Pada 2018, ia meraih Women in Motion Young Talent Prize di Festival de Cannes.
Chie Hayakawa – Renoir
Sutradara dan penulis skenario Jepang Chie Hayakawa menghadiri konferensi pers untuk film "Runowaru" (Renoir) di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 18 Mei 2025. Foto: AFP
Chie Hayakawa adalah sutradara asal Tokyo yang menempuh pendidikan fotografi di School of Visual Arts, New York. Film pendeknya, NIAGARA, terpilih di Cinéfondation Festival Film Cannes 2014 dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk FIPRESCI Award di Vladivostok dan dua Grand Prizes di International Women's Film Festival Seoul dan PIA Film Festival. Plan 75 menjadi debut film panjangnya yang mendapat sambutan internasional. Di Cannes 2025, lewat film Renoir, ia menyajikan drama coming-of-age dari Jepang yang diprediksi akan menjadi salah satu favorit kritikus.
Sutradara, penulis skenario, dan produser AS Kristen Stewart berpose selama sesi pemotretan untuk film "The Chronology of Water" di Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 16 Mei 2025. Foto: AFP
Selain tujuh nama ini, dua aktris terkenal juga merambah dunia penyutradaraan meski belum masuk kompetisi utama. Ada Kristen Stewart dengan debut penyutradaraannya The Chronology of Water dan Scarlett Johansson dengan Eleanor the Great.
Kepemimpinan Perempuan di Cannes 2025
Aktris Prancis dan presiden juri festival film Cannes ke-78 Juliette Binoche tiba di panggung selama upacara penutupan Festival Film Cannes edisi ke-78 di Cannes, Prancis selatan, pada 24 Mei 2025. Foto: AFP
Tahun ini, aktris kawakan Juliette Binoche menjabat sebagai Presiden Juri Cannes, menggantikan Greta Gerwig yang memimpin tahun sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya dua perempuan memimpin juri Cannes secara berturut-turut sejak era Olivia de Havilland dan Sophia Loren di tahun 1960-an. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan tak hanya terjadi di depan kamera, tetapi juga di struktur kepemimpinan festival itu sendiri.
Cannes 2025 menjadi momen penting dalam sejarah sinema global. Dengan semakin banyaknya film perempuan yang mendapat tempat dan apresiasi, festival ini bisa menjadi panggung nyata bagi transformasi industri film yang lebih inklusif. Untuk itu, perubahan ini harus dijaga dan dilanjutkan. Representasi bukan tujuan akhir, melainkan langkah awal untuk menghadirkan beragam suara, cerita, dan perspektif dalam sinema. Kita berharap, tahun-tahun berikutnya tak hanya menyamai rekor 2025, tapi melampauinya. Setuju, Ladies?