7 Penyebab Anak Muntah Tanpa Demam - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
7 Penyebab Anak Muntah Tanpa Demam
May 25th 2025, 14:00 by kumparanMOM

Ilustrasi anak mual dan muntah. Foto: antoniodiaz/Shutterstock
Ilustrasi anak mual dan muntah. Foto: antoniodiaz/Shutterstock

Anak tiba-tiba muntah tanpa demam? Wajar jika orang tua langsung cemas. Muntah tanpa penyebab yang jelas memang bisa membuat panik, apalagi jika terjadi berulang.

Meski tampak sepele, kondisi ini bisa menandakan berbagai hal. Mulai dari masalah pencernaan ringan, hingga reaksi terhadap stres atau makanan tertentu.

Mengutip WebMD, penting bagi orang tua untuk memahami kemungkinan penyebab muntah tanpa demam. Dengan mengetahui tanda-tandanya, Anda bisa lebih mudah mengenali apa yang sebenarnya terjadi dan mengambil langkah yang tepat. Lantas, apa saja yang dapat membuat seorang anak muntah tanpa demam?

Penyebab Anak Muntah Tanpa Demam

1. Alergi Makanan

Terkadang, muntah merupakan tanda anak alergi terhadap makanan yang baru saja disantap. Muntah mungkin merupakan satu-satunya gejala yang dialami anak, tetapi bisa juga ada gejala lain, seperti kesulitan bernapas, gatal-gatal, batuk berulang, mengi, atau kesulitan menelan.

Alergi pada makanan merupakan jenis alergi anak yang paling umum dan sering terjadi. Foto: Shutterstock
Alergi pada makanan merupakan jenis alergi anak yang paling umum dan sering terjadi. Foto: Shutterstock

2. Keracunan Makanan

Baik orang dewasa maupun anak-anak, sama-sama berpeluang besar mengalami keracunan. Makanan menjadi beracun apabila terpapar bakteri atau pun virus. Beberapa bakteri yang biasanya bersembunyi dalam makanan adalah Salmonella, Listeria, Campylobacter hingga E. coli.

Anak-anak dapat mengalami keracunan makanan dari hampir semua makanan, terutama jika tidak dimasak atau disimpan dengan benar. Ya Moms, si kecil mungkin mulai muntah beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Keracunan makanan ini juga bisa membuat anak muntah tanpa demam.

Ilustrasi anak mual dan muntah. Foto: MIA Studio/Shutterstock
Ilustrasi anak mual dan muntah. Foto: MIA Studio/Shutterstock

3. Obstruksi Usus

Pada bayi baru lahir, mungkin sulit untuk membedakan apakah si kecil muntah atau gumoh. Ya Moms, muntah biasanya keluar lebih banyak daripada gumoh. Gumoh juga cenderung terkait dengan pemberian makanan, biasanya terjadi segera setelah menyusu.

Pakar menilai, bayi cenderung jarang muntah dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Namun, apabila hal ini terjadi, maka kemungkinan merupakan tanda adanya penyumbatan di usus. Mungkin juga si kecil mengalami apa yang disebut dokter sebagai "stenosis pilorus." Itu berarti lambungnya terlalu sempit untuk dilalui makanan. Kedua hal ini merupakan masalah serius, yang harus segera dibawa ke dokter.

4. Gegar Otak

Ilustrasi anak sakit kepala.   Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak sakit kepala. Foto: Shutterstock

Kepala anak-anak sering terbentur, terutama saat mereka belajar berjalan atau berolahraga. Setiap kali anak mengalami cedera kepala, penting untuk memerhatikan tanda-tanda gegar otak.

Nah Moms, muntah adalah salah satu tanda dari gejala tersebut. Muntah dan gejala lainnya mungkin tidak muncul hingga 24-72 jam setelah kepala anak Anda terbentur.

5. Mengonsumsi Obat-obatan saat Perut Kosong

Jika anak Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu saat perut kosong, hal itu dapat membuatnya muntah. Terkadang, muntah merupakan tanda bahwa Anda telah memberikan anak terlalu banyak obat-obatan tertentu. Obat-obatan yang paling umum menyebabkan hal ini adalah:

-Parasetamol atau asetaminofen

-Zat besi

-Obat asma, seperti teofilin

-Ibuprofen

6. Mabuk Perjalanan

Ilustrasi anak mabuk perjalanan. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak mabuk perjalanan. Foto: Shutter Stock

Ketika otak anak Anda menerima sinyal yang membingungkan tentang bagaimana mereka bergerak, hal itu dapat membuat mereka merasa mual hingga muntah. Di sisi lain, beberapa anak dapat merasa mual hanya dengan menonton film, melihat gerakan, tetapi tubuh mereka tidak merasakan gerakan. Hal ini dapat memancing reaksi mual dan muntah.

Mabuk perjalanan umum terjadi pada anak-anak yang terlalu kecil untuk melihat ke luar jendela mobil. Mabuk perjalanan biasanya dimulai dengan sakit perut atau rasa mual. ​​Beberapa anak mungkin juga berkeringat, kehilangan nafsu makan, dan tidak mau makan.

7.Migrain

Sekitar 10 persen anak usia sekolah bisa mengalami migrain. Selain sakit kepala, migrain juga bisa menyebabkan anak muntah. Selain itu, saat migrain si kecil juga mungkin mengalami:

-Pusing

-Mual

-Sensitif terhadap sentuhan, suara, dan bau.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post