Kepala Kemenkumham Sulut, Ronald Lumbuun, sebagai inisiator Crisis Centre mengatakan ini adalah bentuk kepedulian dan memberikan penanganan cepat bagi para pegawai terdampak.
Dijelaskan Ronald, para pegawai Lapas Tagulandang beserta keluarga mereka, sebelumnya dijemput di Pelabuhan Samudera Bitung dengan menumpang Kapal KPLP, dan di Pelabuhan Satrol menggunakan Kapal KRI.
Pegawai dan keluarga yang mengungsi berjumlah 40 (empat puluh) orang dengan rincian 11 (sebelas) dewasa laki-laki, 17 (tujuh belas) dewasa perempuan dan 12 (dua belas) anak-anak.
"Selama berada di Crisis Centre, pegawai dan keluarga yang terdampak erupsi Gunung Ruang memperoleh fasilitas seperti tempat tidur, makanan, peralatan mandi serta kebutuhan sehari-hari," kata Ronald.
Di Crisis Center itu juga, para pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang dilakukan pemeriksaan kesehatan guna memastikan tidak terdapat cedera akibat musibah yang melanda.
"Crisis Centre dijadikan tempat penampungan sementara bagi pegawai dan keluarga Lapas Tagulandang sebelum dijemput atau pulang ke keluarga atau kerabat yang berada di Manado dan sekitarnya," ujar Ronald kembali.
Sebelumnya, saat tiba di Pelabuhan Bitung, pegawai dan keluarga disambut oleh Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri. Kemudian rombongan menuju Crisis Centre yang disambut Plh. Kepala Kantor Wilayah John Batara dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Aris Munandar.