Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah orang yang harus disalahkan atas serangan Iran ke Israel.
"Pihak utama yang bertanggung jawab atas ketegangan yang mencengkeram hati kami pada malam tanggal 13 April adalah Netanyahu dan pemerintahannya yang penuh darah," kata Erdogan dikutip dari AFP, Rabu (17/4).
"Mereka yang selama berbulan-bulan bungkam mengenai sikap agresif Israel langsung mengecam respons Iran," ujarnya.
"Tetapi Netanyahu sendirilah yang pertama-tama harus dikutuk," sambungnya.
Erdogan mengatakan serangan Israel pada tanggal 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus melanggar hukum internasional.
Israel Ogah Akui Diri sebagai Dalang Serangan ke Kedutaan Iran
Presiden Israel Isaac Herzog membantah negaranya menyerang Kedubes Iran di Damaskus pada awal April 2024 lalu. Serangan itu memicu tindak balas dendam Iran ke Israel.
Iran pada Sabtu (13/4) dan Minggu (14/4) akhir pekan lalu meluncurkan serangan rudal dan drone ke Israel. Teheran menyatakan, tindakan itu adalah respons serangan Israel yang merusak gedung konsulat di kompleks Kedubes Iran di Damaskus.
Selain kerusakan gedung, serangan Israel menewaskan dua jenderal dari pasukan Garda Revolusi Iran.
Saat diwawancarai oleh media Sky News, Presiden Herzog mengeklaim bahwa serangan Israel tak mengenai gedung Kedubes Iran di Damaskus.
"Bukan konsulat, tapi gedung yang berada dekat konsulat," kata Herzog seperti dikutip dari Sky News.
Dia pun mengaku mengetahui tewasnya elite pasukan Garda Revolusi Iran. Informasi yang diterimanya, seorang jenderal Iran yang tewas adalah otak di balik berbagai serangan ke Israel dari Lebanon dan Suriah.