Catatan Pengalaman: Cinta, Doa, dan Harapan - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Catatan Pengalaman: Cinta, Doa, dan Harapan
Apr 3rd 2024, 07:36, by Dimas Sigit Cahyokusumo, Dimas Sigit Cahyokusumo

Foto Dokumentasi Pribadi
Foto Dokumentasi Pribadi

Setiap manusia pasti menjalani hidup penuh dengan lika-liku, setiap hidup yang kita jalani pasti memiliki berbagai pilihan dan pilihan itu menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia dalam menghadapi hidup di dunia. Berbagai problem kehidupan pasti menghampiri setiap manusia yang bernapas. Problem itu datang silih berganti, entah problem dalam keluarga, teman, atau bahkan problem percintaan. Tentu semua itu memiliki rasa baik rasa senang, bahagia, atau sedih. Tulisan ini sejatinya merupakan isi curhatan hati saya pribadi dalam menghadapi sebuah problem percintaan.

Manusia pada dasarnya memiliki cinta yang tulus dan sejati. Cinta itu yang sesungguhnya membuat hidup lebih berwarna. Sebagaimana Jalaluddin Rumi katakana, "Cinta adalah samudera (tak bertepi), ketahuilah langit berputar, bergerak oleh deburan gelombang cinta, seandainya bukan karena cinta, dunia akan membeku atau mati". Bahkan cinta merupakan dasar anugerah Tuhan bagi kasih dan sayang yang terjalin antara dua insan laki-laki dan perempuan. Maka tidak heran jika cinta butuh sebuah pengorbanan.

Banyak orang rela berkorban demi mendapatkan cinta sejatinya, ada yang berakhir dengan bahagia tapi ada juga yang berakhir dengan kesedihan. Orang-orang kemudian mengekspresikan rasa senang atau sedih itu dengan berbagai genre lagu yang ada. Oleh karena itu, tidak mengherankan banyak lagu-lagu yang bertema kesedihan atau kebahagiaan. Beberapa waktu kemarin sebagai seorang yang lahir dari buah cinta kedua orang tua, saya tentu ingin juga merasakan cinta yang berujung pada kebahagiaan.

Namun, sebagaimana ungkapan "manusia hanya bisa berencana, namun Allah-lah yang menentukan". Selama ini saya sudah berusaha dengan baik menjalin cinta, namun entah kenapa selalu berujung pada kegagalan. Memang betul jodoh ada di tangan Allah, namun saya terus berusaha menjadi yang terbaik meski pada akhirnya belum berjodoh. Walau memang berbicara cinta harus dengan kekecewaannya. Awalnya sangat kecewa bisa kehilangan sebuah cinta, namun jika cinta dihancurkan oleh sebelah pihak bagi saya itu adalah luka yang dalam.

Pasalnya, cinta yang saya bangun penuh dengan komitmen, harapan, dan doa. Akan tetapi, semua itu hancur seketika ketika cinta yang diharapkan tidak berjalan dengan baik. Pada posisi ini saya hanya bisa merenung dan bertanya pada diri sendiri apa salah dan dosa saya sehingga saya harus gagal lagi dalam menjalani hubungan cinta bahkan cinta yang hampir menuju pernikahan harus terhenti di tengah jalan? Hanya kesedihan yang bisa saya rasakan sambil masih memegang keyakinan bahwa harapan untuk membangun dan menemukan cinta sejati itu masih ada.

Pada posisi ini saya hanya bisa berdoa, bertanya, dan merenung tentang diri sendiri sambil mendengar sebuah lagu karya Obbie Messakh, "yang, rindukah kau padaku tak inginkah kau duduk di sampingku. Kita bercerita tentang laut biru di sana harapan dan impian". Melalui tulisan yang singkat ini saya hanya ingin meminta maaf jika ada perilaku atau perkataan saya yang menyakiti. Sebab sejatinya aku masih sayang sama kamu, jika kamu mengizinkan bisa bersama kembali aku akan memperbaiki kesalahan-kesalahan aku.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post