Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkap bahaya yang mengintai penduduk imbas erupsi Gunung Ruang yang berada di Sulawesi Utara.
Menurut Ketua Tim Gunung Api PVMBG, Heruningtyas, bahaya tersebut berkaca dari sejarah erupsi yang terjadi di Gunung Ruang. Menurut PVMBG, setidaknya ada 16 kali erupsi yang terjadi di Gunung Ruang sejak 1808.
"Gunung Ruang didominasi oleh erupsi eksplosif yang menghasilkan awan panas. Dan juga Gunung Ruang tercatat beberapa kali erupsi dan juga hasil peledak erupsi Gunung Ruang adalah aliran lava dan juga awan panas yang melanda di seluruh pulau di Gunung Ruang," kata Heruningtyas dalam jumpa pers virtual, Kamis (18/4).
Selain itu, dia menjelaskan, erupsi Gunung Ruang juga kerap kali melontarkan batu pijar, bahkan hingga ke Pulau Tagulandang yang berada di seberangnya.
"Dan ini salah satu bahaya yang cukup berdampak bagi kehidupan manusia adalah lontaran batu pijar yang sangat mengancam, dan ini jatuhan bom atau vulkanik tidak hanya terjadi di area pulau Gunung Ruang, namun juga terjadi di sebagian bagian barat Pulau Tagulandang," jelas Heruningtyas.
"Salah satu bahaya yang mengancam juga untuk erupsi Gunung Ruang yaitu bahaya lahar yang berada di area Gunung Ruang saja," tambah dia.
Kondisi Terkini
Bahaya yang dikhawatirkan tersebut beberapa di antaranya sudah terjadi. Kepala PVMBG Hendra Gunawan menyebut Gunung Ruang yang berada di tengah laut ini melontarkan batu pijar cukup jauh dan belum berhenti. Akibatnya, menurut dia, sudah ada yang terluka.
"Dari laporan tim kami yang di sana, karena memang ada balai di sana di Manado, ada beberapa warga yang sudah kena lontaran batu yang bikin luka di kepala walau tidak besar," kata Hendra dalam jumpa pers virtual.
Masyarakat pun saat ini telah dievakuasi dari radius 6 Km yang diterapkan sebagai jarak aman dari Gunung Ruang.
Status Awas
Saat ini Gunung Ruang sudah berstatus 'awas' karena erupsi yang terjadi berpotensi tsunami. Atas peningkatan status gunung tersebut, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat sekitar. Yakni:
Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 6 Km dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 Km agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius.
Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung ke dalam laut.
Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.