Apr 24th 2024, 05:39, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengirim dua tim patroli untuk memantau dan mencari keberadaan dua ekor buaya liar di muara sungai dan kawasan Pantai Batakan, Kabupaten Tanah Laut.
"Ada satu korban mengalami luka karena diserang buaya di area muara sungai pada beberapa pekan lalu, setelah itu kami berkoordinasi dengan aparat dan pemerintah daerah untuk upaya penangkapan," kata Pelaksana Tugas Kepala BKSDA Kalsel Suwandi dikonfirmasi di Banjarbaru, dikutip Rabu (24/4).
Ia menyebutkan timnya telah memasang perangkap apung berupa kandang jebak di muara sungai yang berdekatan dengan Pantai Batakan.
Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda kemunculan dua ekor buaya yang memiliki bobot cukup besar itu.
"Umpan yang kami pasang perangkap belum disentuh buaya, bahkan sudah kami pindah tempat beberapa kali sehingga kami tugaskan dua tim patroli agar lebih intens mengawasi area sekitar," ujarnya.
Ia mengatakan tim masih bekerja di lapangan, sedangkan pihaknya akan segera menerima laporan dalam waktu tiga hari ke depan terkait dengan perkembangan pantauan buaya liar tersebut.
Terkait dengan informasi beredar di media sosial yang menyebutkan sembilan ekor buaya muncul, dia menyatakan, informasi tersebut dipastikan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, BKSDA Kalsel menugaskan tim untuk mengidentifikasi penyebab buaya muncul di muara sungai, bahkan hingga area wisata Pantai Batakan.
Menurut dia, tentu ada penyebab buaya liar sampai muncul ke permukiman warga dan kawasan pantai, seperti habitat di hulu terganggu sehingga muncul ke hilir untuk mencari makanan.
Oleh karena itu, BKSDA Kalsel mencoba menelusuri faktor penyebab kemunculan buaya karena sejauh ini belum pernah ada buaya liar muncul di area wisata pantai.
"Kami mengimbau masyarakat membatasi aktivitas di muara sungai dan kawasan Pantai Batakan. Jika menemukan tanda-tanda kemunculan buaya, segera hubungi BKSDA Kalsel atau pemerintah daerah setempat," ujar Suwandi.