Mar 30th 2024, 15:33, by Fadjar Hadi, kumparanNEWS
Keputusan PPP mendukung Ganjar Pranowo di awal-awal sempat menuai pertanyaan. Sebab kala itu mayoritas parpol besar terutama yang ada di Parlemen belum memutuskan arah dukungannya.
Meski begitu, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar sudah digadang-gadang bakal menjadi capres.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy, mengungkapkan alasan mereka mendukung Ganjar. Menurutnya, karena diminta oleh Presiden Jokowi.
"Karena mahadewanya begitu, meminta kita mendukung Mas Ganjar," kata Romy dalam talkshow Info A1 kumparan, dikutip Sabtu (30/3).
"Pak Jokowi (mahadewa). Kan Jokowi awalnya, idealnya konstruksinya jadi satu," tambah dia.
Romy menjelaskan, Jokowi mulanya ingin Prabowo menjadi capres. Sedangkan cawapresnya berasal dari PDIP. Namun, keinginan ini tidak terjadi sehingga mulai pecah kongsi di partai koalisi pemerintahan.
"Yang saya tahu kalau pengetahuan saya terbatas, luruskan saja, yang saya tahu, konstruksi awalnya Pak Prabowo capres, cawapresnya dari PDIP, siapa? Ya terserah Bu Mega," jelas Romy.
"Tetapi Ibu Mega enggak mau, kenapa? Ya PDIP pemenang pemilu masa kita mengalah dengan nomor 3," tambah dia.
Romy menyebut, hal ini yang membuat hubungan Jokowi dan PDIP mulai renggang. Dari sana, Jokowi mulai membagi partai-partai untuk mendukung siapa di Pilpres 2024. PPP diminta mendukung Ganjar.
"Nah akhirnya pecah koalisi pemerintah, ketika pecah, Pak Jokowi membagi partai pemerintah mana yang di 03, mana di 02 bahkan di 01 diisi ada Cak Imin di situ," kata Romy.
"Pada waktu Pak Mardiono kira-kira bulan puasa (2023) minggu terkahir kunjungi salah satu pasar di Kota Depok, itu satu mobil sama Pak Jokowi dan diberi tahu bahwa 'mas jangan terlambat minggu depan ada deklarasi' (deklarasi Ganjar capres oleh PDIP)," ucap Romy.
"Deklarasi Ganjar 21 April, kan Jokowi selalu saya sampaikan timnya dibagi sempurna," tutur dia.