Mar 30th 2024, 13:30, by Muhammad Darisman, kumparanBISNIS
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan bisa mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 30-35 persen.
Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari, serta memperbaiki kualitas produk dan menurunkan harga pokok produksi bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini akan mendorong peningkatan devisa, penerimaan pajak, dan membantu mewujudkan kemandirian energi serta menekan defisit neraca perdagangan (current account deficit/CAD) dengan menurunkan impor produk BBM dan petrokimia secara signifikan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menegaskan proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diprioritaskan pemerintah.
"Pemerintah terus mendukung Pertamina dalam menyelesaikan proyek RDMP Balikpapan. Kami yakin proyek ini akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara," ujar Agus melalui keterangan resmi, Sabtu (30/3).
Sebagai salah satu proyek investasi terbesar di Indonesia, proyek ini akan memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah dengan melibatkan perusahaan lokal, menciptakan lapangan kerja lokal, dan menargetkan TKDN sebesar 30-35 persen.
Selain itu, lanjut Agus, dengan penambahan produksi BBM, LPG, dan petrokimia nasional, diharapkan dapat menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga USD 2 miliar per tahunnya.
Direktur Pengembangan Kilang Pertamina Balikpapan, Djoko Koen Soewito, menjelaskan proyek ini mengusung aspek keberlanjutan dan lingkungan dengan menghasilkan produk berkualitas tinggi berstandar Euro 5.
"Proyek ini juga mengusung aspek keberlanjutan dan lingkungan dimana produk yang dihasilkan tergolong berkualitas tinggi berstandar Euro 5, yang memiliki kandungan sulfur lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan," jelas Djoko
Adapun Kilang RU V Balikpapan merupakan salah satu unit operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang produknya disalurkan ke kawasan timur yang merupakan 2/3 dari Indonesia, dan beberapa disalurkan ke Indonesia bagian barat dan diekspor.
Kilang ini telah beroperasi sejak 1922 dan saat ini memasok hingga 26 persen total kebutuhan BBM di seluruh Indonesia. Lokasi RU V sangat strategis untuk memasok kebutuhan BBM di kawasan Indonesia Timur, dan didukung oleh jaringan distribusi yang baik, mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta moda transportasi darat.