Dirut Antam Beberkan Rencana Kolaborasi dengan CATL Bangun Ekosistem Baterai EV

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Kanter, saat media gathering di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nico Kanter, saat media gathering di Jakarta, Rabu (5/4/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, Nico Kanter membeberkan rencana kolaborasi perusahaanya dengan pabrik baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co Ltd atau CATL dalam membangun ekosistem baterai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia.

Nico menjelaskan, pihaknya pada Kamis 28 Desember 2023 telah menandatangani kerja sama dengan CATL melalui cucu usahanya, Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL).

"Ini yang kita kejar sekarang di MHP-nya, di Industrial Park harus sudah dibangun, dan juga kita harus setuju untuk tanda tangan RKEF dan HPAL JVCO-nya," kata Nico saat media briefing di Jakarta, Senin (25/3) malam.

RKEF Industrial Park adalah fasilitas yang mengolah bijih nikel hingga menjadi nickel pig iron (NPI). Sedangkan HPAL JVCO adalah perusahaan untuk proyek hidrometalurgi yang didirikan atas terjalinnya kerja sama Antam dengan CBL melalui anak usahanya, HongKong CBL Limited HKCBL pada 22 Desember 2023.

Chairman and Founder CATL Zeng Yuqun menyampaikan paparan dalam diskusi panel B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Chairman and Founder CATL Zeng Yuqun menyampaikan paparan dalam diskusi panel B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto

Nico menjabarkan dalam proyek besar membuat ekosistem baterai listrik hulu ke hilir di Indonesia Antam terlibat langsung dari penambangan nikel ore hingga produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Produksi nikel ore dilakukan Antam melalui anak usahanya PT sumberdaya Arindo (SDA), dan untuk produksi NPI dilakukan anak usaha lainnya, PT Feni Haltim (FHT).

Untuk tahap selanjutnya, Antam akan merealisasikan kerja sama HPAL JVCo untuk memproduksi MHP. Nico mengaku untuk tahap ini pihaknya membutuhkan waktu.

"Karena feasibility study (FS) mesti lengkap, apalagi kita sadar ESG penting. Jadi sedang dipikirkan mengenai perubahan untuk-energi yang akan dipakai untuk HPAL, mungkin 60 megawatt itu akan pakai gas. Tapi masih harus di-FS kan soal nilai ekonominya. Tapi kan kita mau green nikel karena tuntutan ESG menjadi sebuah keharusan," kata Nico.

Dalam ekosistem baterai EV yang dipaparkan, proses selanjutnya setelah diproduksi MHP adalah produksi nikel sulfat, precursor, katoda sebagai material baterai. Dilanjutkan dengan produksi baterai sel, dan terakhir paling hulu adalah recycling. Dalam hal ini, Antam akan terlibat melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).

Next Post Previous Post