AS Abstain, DK PBB Untuk Pertama Kali Setujui Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Dewan Keamanan (DK) PBB akhirnya untuk pertama kalinya menyetujui resolusi gencatan senjata segera di Gaza. Hal tersebut usai Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, menyatakan abstain. AS terakhir kali mem-veto keputusan DK PBB soal gencatan senjata di Gaza.
Dikutip dari AFP, tepuk tangan terdengar saat DK PBB menyetujui resolusi tersebut. 14 DK PBB mendukung resolusi gencatan senjata segera di bulan Ramadan, yang tengah berlangsung.
Resolusi tersebut menyerukan agar gencatan senjata mengarah pada “gencatan senjata yang langgeng dan berkelanjutan” dan menuntut adanya pembebasan sandera.
“Pertumpahan darah telah berlangsung terlalu lama,” kata Amar Bendjama, perwakilan Aljazair, yang saat ini menjadi anggota Dewan Keamanan blok Arab dan sponsor resolusi tersebut bersama dengan Slovenia, Swiss, Jepang, dan Korea Selatan.
“Akhirnya, Dewan Keamanan memikul tanggung jawabnya,” katanya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menuntut agar resolusi tersebut dilaksanakan. “Kegagalan tidak bisa dimaafkan,” tulis Guterres di X.
Utusan Palestina Riyad Mansour menahan tangisnya ketika ia mengatakan bahwa resolusi tersebut harus menjadi “titik balik” dalam mengakhiri perang.
“Permintaan maaf kepada mereka yang telah gagal di dunia, kepada mereka yang seharusnya bisa diselamatkan namun tidak diselamatkan,” kata dia.
Dikutip dari laman PBB, resolusi yang disepakati yakni gencatan senjata selama bulan Ramadan, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat, serta memperluas bantuan ke Gaza.