Mar 28th 2024, 06:38, by Wisnu Prasetiyo, kumparanNEWS
Tragedi runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, Baltimore, Amerika Serikat, yang terjadi pada Selasa (26/3) malam, masih menyisakan luka mendalam. Kabar terbaru, petugas menemukan 2 jasad dari pekerja yang hilang saat kejadian.
Mayat-mayat itu ditarik dari Sungai Patapsco sehari setelah kapal kontainer besar itu menabrak tiang penyangga Jembatan Francis Scott Key.
Dikutip dari Reuters, Kamis (28/3), seorang pejabat Kepolisian Negara Bagian Maryland mengatakan mayat kedua pria itu ditemukan di perairan sekitar 25 kaki dekat bagian tengah jembatan yang runtuh. Dia juga mengatakan bahwa upaya lebih lanjut untuk menemukan jenazah ditunda karena kondisi yang semakin berbahaya.
Empat pekerja lagi yang merupakan bagian dari kru yang mengisi lubang di permukaan jalan jembatan pada saat itu masih hilang dan dinyatakan meninggal pada Selasa malam, 18 jam setelah kecelakaan.
Baltimore adalah salah satu pelabuhan utama di Amerika Serikat untuk impor dan ekspor mobil. Menurut data pelabuhan tersebut, mereka telah menangani 847.158 mobil dan truk ringan pada tahun 2023. Penutupan ini bisa berdampak buruk pada perekonomian nasional.
Sementara itu dikutip dari TheGuardian, Jesús Campos, seorang pekerja konstruksi di perusahaan Brawner Builders, mengatakan para pekerja tersebut adalah imigran berpenghasilan rendah dari Amerika Tengah dan Meksiko. Pekerjaan itu membantu menghidupi anggota keluarga mereka di sini dan negeri asal, katanya.
Ia bekerja saat malam di jembatan tersebut, hingga satu bulan lalu dipindahkan ke jam siang hari.
"Ini situasi yang sulit," katanya dari tempat parkir swalayan.