Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition menunjukkan bahwa hal sederhana seperti rutin mengonsumsi kacang setiap hari bisa berdampak positif terhadap kondisi mental, khususnya dalam menurunkan risiko depresi.
Dilansir Medical News Today, studi tersebut menganalisis data dari Biobank Inggris yang dikumpulkan pada 2007–2012 dan dilacak hingga 2020. Sebanyak 13.504 peserta yang terlibat merupakan orang dewasa paruh baya dan lansia di Inggris, dengan rata-rata usia 58 tahun.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang dewasa paruh baya dan lansia yang mengonsumsi 30 gram kacang setiap hari, seperti almond, kenari, mete, hazelnut, pistachio, dan kacang Brasil memiliki kemungkinan lebih rendah untuk menggunakan antidepresan atau mengalami depresi. Risiko depresi ini bahkan tercatat 17 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kacang-kacangan.
Temuan ini bukanlah tanpa alasan, Dr. Lokesh Shahani, asisten profesor psikiatri di UTHealth Houston yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, turut menambahkan bahwa kacang-kacangan mengandung berbagai senyawa alami yang mudah diserap tubuh dan bisa membantu melawan peradangan. Selain itu, kacang-kacangan juga dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan sehingga membantu mencegah terjadinya depresi.
Ilustrasi kesehatan mental ibu atau wanita alami depresi. Foto: aslysun/Shuttterstock
"Kacang-kacangan menyediakan berbagai macam fitokimia yang dapat diserap secara biologis yang mungkin terkait dengan aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan, efek anti-inflamasi dan antioksidan yang terkait dengan komposisi nutrisi kacang-kacangan dapat berperan penting dalam mengurangi risiko depresi," jelas Dr. Lokesh.
Dr. Lokesh menjelaskan bahwa kacang-kacangan mengandung zat yang berperan dalam meningkatkan suasana hati, salah satunya adalah triptofan. Zat triptofan merupakan salah satu asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, dan harus diperoleh dari makanan, termasuk kacang-kacangan.
Ia menambahkan bahwa kacang-kacangan juga mengandung asam amino lain yang penting bagi fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh, seperti arginin, glutamin, dan serin. Kadar rendah dari asam amino tersebut diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko depresi.
"Kacang-kacangan kaya akan asam amino, ini termasuk arginin, glutamin, serin, dan triptofan. Tingkat yang lebih rendah dari asam amino ini telah dikaitkan dengan depresi," tambah Dr. Lokesh.
Tak hanya asam amino, kacang-kacangan juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya, seperti serat, asam lemak omega-3, dan vitamin E. Dr. Uma Naidoo, seorang psikiater nutrisi dan spesialis gizi yang tidak terlibat dalam studi ini, menjelaskan bahwa kombinasi nutrisi tersebut berperan dalam menurunkan risiko depresi.
"Kacang-kacangan ini juga kaya akan serat yang menyehatkan usus dan mendukung sistem pencernaan, serta mengandung asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi peradangan di otak dan terbukti membantu meredakan gejala depresi," ungkap Dr. Uma.
Dengan berbagai kandungan bermanfaat di dalamnya, tak heran kalau kacang-kacangan dinilai berpotensi menjadi bagian dari pola makan yang mendukung kesehatan mental. Meski penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk memperkuat temuan ini, para ahli menilai hasilnya cukup menjanjikan dan memberi dasar kuat bahwa pola makan sehat punya peran penting dalam menjaga kesehatan mental.
Nah, kalau kamu juga ingin mulai menjaga kesehatan mental lewat pola makan, kamu bisa mulai dari hal sederhana seperti rutin makan kacang. Siapa tahu, kebiasaan kecil ini bisa bantu jaga suasana hati tetap positif sepanjang hari.