Menag Nasaruddin Umar di Jamarat (6/6). Foto: Dok. Media Center Haji 2025
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan tidak ada pungutan liar atau pungli dalam pelaksanaan safari wukuf pada puncak haji 2025. Isu itu pertama kali dilontarkan oleh Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar.
Safari wukuf digelar untuk memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang lansia, sakit atau yang tidak memungkinkan untuk mengikuti wukuf secara reguler bersama jemaah haji lainnya.
Para jemaah yang terdaftar mengikuti safari wukuf berangkat ke Arafah naik bus. Setelah wukuf, mereka diarahkan ke hotel transit, bukan di tenda Arafah.
"Mengenai isu bahwa ada pungutan safari wukuf, kami juga sudah clear-kan kemarin bersama Pak Dirjen juga sekali lagi saya sampaikan tidak benar adanya itu," tegas Nasaruddin di Kantor Daker Makkah, Rabu (11/6).
Nasaruddin sudah langsung memeriksa terkait dugaan pungli safari wukuf. Ia memastikan yang dimaksud adalah ada jemaah badal haji yang berurusan dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH).
Jemaah tersebut membayar ke KBIH misalnya untuk paket layanan di Armuzna atau layanan selama di Masjidil Haram. Persoalan itu berbeda konteksnya dengan safari wukuf.
"Jadi memang ada pungutan dilakukan oleh KBIH untuk badal haji itu," ujar Nasaruddin.
Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak di Arafah. Foto: Moh Fajri/kumparan
Meski begitu, Nasaruddin menegaskan pihaknya tetap menurunkan tim untuk memeriksanya. Sehingga isu tersebut bisa dipastikan ketidakbenarannya.
"Jadi saya ingin mengklarifikasi apa yang disampaikan kemarin oleh teman-teman itu ya mungkin belum terkonfirmasi langsung disampaikan. Padahal itu sesungguhnya tidak benar adanya dan kita sudah klarifikasi semua, kita panggil orangnya juga," tutur Nasaruddin.
Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak sempat mendatangi sejumlah hotel transit yang jadi tempat persinggahan jemaah yang menjalani safari wukuf. Di sana dia mendapatkan cerita ada dugaan pungli kepada jemaah.
Dahnil datang ke salah satu hotel di kawasan Aziziyah, Makkah. Dia sempat berdialog dengan jemaah. Di sana, terungkap adanya dugaan pungutan liar yang dibebankan kepada jemaah untuk layanan safari wukuf dan badal ibadah, padahal seluruh layanan tersebut semestinya diberikan secara gratis.
"Safari wukuf itu gratis. Kalau ada yang meminta bayaran, itu artinya bohong dan penipuan," tegas Dahnil di lokasi, dikutip Senin (9/6).
Dahnil tak menyebut, siapa oknum yang meminta sejumlah uang kepada jemaah. Tak dijelaskan juga oknum itu dari petugas atau bukan.
Atas laporan itu, Dahnil menyayangkan masih adanya oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan ketidaktahuan jemaah.