Malaysia hingga Australia, Ini 5 Negara yang Punya Standar Sertifikasi Halal - my blog

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Malaysia hingga Australia, Ini 5 Negara yang Punya Standar Sertifikasi Halal
Jun 23rd 2025, 18:00 by kumparanTRAVEL

Ilustrasi logo halal. Foto: RBagusdiani/Shutterstock
Ilustrasi logo halal. Foto: RBagusdiani/Shutterstock

Sertifikasi halal menjadi salah satu syarat penting bagi mereka yang menerapkan gaya hidup halal atau halal living. Selain kehalalannya yang terjamin, sertifikasi halal juga menjadi salah satu perlindungan terhadap konsumen, terlebih untuk umat Muslim yang wajib menjalankan syariat agamanya.

Ngomongin soal negara yang menerapkan sertifikasi halal, kamu mungkin berpikir Indonesia menjadi salah satunya. Tapi enggak hanya Indonesia, beberapa negara juga memiliki standar sertifikasi halal untuk melindungi konsumen maupun mempromosikan perdagangan halal global.

Berikut lima negara dengan standar sertifikasi halal yang perlu diketahui seperti dikutip dari laman Lembaga Pemeriksa Halal Yayasan Bhakti Mandiri Syariah.

1. Malaysia

Ilustrasi Logo Halal Malaysia. Foto: Najmi Arif/Shutterstock
Ilustrasi Logo Halal Malaysia. Foto: Najmi Arif/Shutterstock

Negara tetangga Indonesia yakni Malaysia sering dianggap sebagai pelopor dalam sistem sertifikasi halal. Negeri Jiran menerapkan standar yang sangat rinci mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan yang ditetapkan oleh lembaga JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia). Sistem sertifikasi JAKIM diakui secara global, sehingga banyak produk Malaysia diterima di pasar internasional.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

Ilustrasi berbelanja produk halal di Dubai. Foto: Shutterstock
Ilustrasi berbelanja produk halal di Dubai. Foto: Shutterstock

Sebagai pusat perdagangan di Timur Tengah, Uni Emirat Arab memiliki regulasi halal yang ketat.

Emirates Authority for Standardization and Metrology (ESMA) adalah badan yang menetapkan pedoman halal yang mencakup sektor makanan, kosmetik, dan logistik.

UEA juga menerapkan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dalam rantai pasok halal.

3. Indonesia

Ilustrasi logo Halal. Foto: Shutterstock
Ilustrasi logo Halal. Foto: Shutterstock

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia mewajibkan semua produk makanan dan minuman bersertifikasi halal sejak diberlakukannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal.

Adapun, BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) adalah pihak yang mengawasi sertifikasi ini dengan prosedur ketat, termasuk audit bahan baku hingga inspeksi lokasi produksi.

4. Arab Saudi

Ilustrasi berbelanja produk halal di Arab Saudi. Foto: Shutterstock
Ilustrasi berbelanja produk halal di Arab Saudi. Foto: Shutterstock

Sebagai penjaga dua kota suci, Arab Saudi menetapkan standar halal yang sangat ketat, khususnya untuk produk makanan dan minuman.

Produk yang masuk ke Arab Saudi harus melalui inspeksi yang diawasi oleh Saudi Food and Drug Authority (SFDA).

Sertifikasi halal di negara ini sangat diprioritaskan untuk menjaga kesucian makanan dan produk lainnya.

5. Australia

Ilustrasi belanja makanan halal. Foto: Hard0llin/Shutterstock
Ilustrasi belanja makanan halal. Foto: Hard0llin/Shutterstock

Australia adalah contoh negara non-Muslim dengan regulasi halal yang ketat. Lembaga seperti Australian Halal Food Services (AHFS) bekerja sama dengan negara-negara Muslim untuk memastikan produk mereka memenuhi standar internasional.

Ekspor daging dan produk olahan Australia sering menjadi pilihan utama di negara-negara Islam karena kualitas dan kehalalannya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.
Next Post Previous Post