Ilustrasi logo halal. Foto: RBagusdiani/Shutterstock
Sertifikasi halal menjadi salah satu syarat penting bagi mereka yang menerapkan gaya hidup halal atau halal living. Selain kehalalannya yang terjamin, sertifikasi halal juga menjadi salah satu perlindungan terhadap konsumen, terlebih untuk umat Muslim yang wajib menjalankan syariat agamanya.
Ngomongin soal negara yang menerapkan sertifikasi halal, kamu mungkin berpikir Indonesia menjadi salah satunya. Tapi enggak hanya Indonesia, beberapa negara juga memiliki standar sertifikasi halal untuk melindungi konsumen maupun mempromosikan perdagangan halal global.
Berikut lima negara dengan standar sertifikasi halal yang perlu diketahui seperti dikutip dari laman Lembaga Pemeriksa Halal Yayasan Bhakti Mandiri Syariah.
1. Malaysia
Ilustrasi Logo Halal Malaysia. Foto: Najmi Arif/Shutterstock
Negara tetangga Indonesia yakni Malaysia sering dianggap sebagai pelopor dalam sistem sertifikasi halal. Negeri Jiran menerapkan standar yang sangat rinci mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan yang ditetapkan oleh lembaga JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia). Sistem sertifikasi JAKIM diakui secara global, sehingga banyak produk Malaysia diterima di pasar internasional.
2. Uni Emirat Arab (UEA)
Ilustrasi berbelanja produk halal di Dubai. Foto: Shutterstock
Sebagai pusat perdagangan di Timur Tengah, Uni Emirat Arab memiliki regulasi halal yang ketat.
Emirates Authority for Standardization and Metrology (ESMA) adalah badan yang menetapkan pedoman halal yang mencakup sektor makanan, kosmetik, dan logistik.
UEA juga menerapkan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dalam rantai pasok halal.
3. Indonesia
Ilustrasi logo Halal. Foto: Shutterstock
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia mewajibkan semua produk makanan dan minuman bersertifikasi halal sejak diberlakukannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal.
Adapun, BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) adalah pihak yang mengawasi sertifikasi ini dengan prosedur ketat, termasuk audit bahan baku hingga inspeksi lokasi produksi.
4. Arab Saudi
Ilustrasi berbelanja produk halal di Arab Saudi. Foto: Shutterstock
Sebagai penjaga dua kota suci, Arab Saudi menetapkan standar halal yang sangat ketat, khususnya untuk produk makanan dan minuman.
Produk yang masuk ke Arab Saudi harus melalui inspeksi yang diawasi oleh Saudi Food and Drug Authority (SFDA).
Sertifikasi halal di negara ini sangat diprioritaskan untuk menjaga kesucian makanan dan produk lainnya.
5. Australia
Ilustrasi belanja makanan halal. Foto: Hard0llin/Shutterstock
Australia adalah contoh negara non-Muslim dengan regulasi halal yang ketat. Lembaga seperti Australian Halal Food Services (AHFS) bekerja sama dengan negara-negara Muslim untuk memastikan produk mereka memenuhi standar internasional.
Ekspor daging dan produk olahan Australia sering menjadi pilihan utama di negara-negara Islam karena kualitas dan kehalalannya.