Ilustrasi cheering point dalam lari marathon. Foto: AFP/Kazuhiro NOGI
Euforia dalam perlombaan lari itu bukan cuma dirasakan pelari, tapi juga penonton yang berkumpul di sejumlah titik. Nah, titik-titik itu disebut cheering point, karena di area itulah penonton bersorak dan ngasih semangat ke seluruh pelari.
Bentuk semangat yang diberikan penonton gak cuma teriak-teriak heboh. Biasanya, ada yang bikin pertunjukkan seru, pakai kostum tradisional, sampai bagi-bagiin minuman untuk membantu pelari tetap penuh energi.
Menurut Andy Lane, seorang profesor psikologi olahraga di University of Wolverhampton, dalam laman Men's Running, dukungan penonton itu sangat memengaruhi perfoma pelari, lho.
"Penonton bisa melakukan intervensi pada perasaan dan performamu," kata Lane. "Jika kamu merasa tidak termotivasi atau sedang berjuang, penonton bisa menularkan kegembiraan ke kamu."
Nah, kegembiraan itu kayak suntikan obat yang bikin pelari jadi lupa rasa capek dan sakit. Makanya, banyak pelari yang ingat banget sama cheering point, karena udah beri mereka kebahagiaan.
Cheering point Tokyo Marathon. Foto: Aset Istimewa
Bambang Yulianto salah satunya, personal trainer yang biasanya dipanggil Mas Bams itu cerita kalau dia gak akan bisa lupa sama cheering yang dia dapatkan saat join Tokyo Marathon 2025.
Menurutnya, hampir semua cheering point menawarkan keseruan. Bahkan ada titik di mana warga lokal pakai kostum tradisional sambil menabuh drum. Tapi favorit Mas Bams adalah cheering point di 1 kilometer terakhir.
"Hampir semua point menarik, tapi kalau menurut saya epic-nya di last 1 km itu riuh sama suara teriakannya penonton," cerita Mas Bams.
Menjelang garis finish, banyak warga lokal dan turis yang bersorak sambil bawa poster tulisan semangat. Itu bikin pelari semakin termotivasi menyelesaikan tantangan.
"Jadi bikin tambahan tenaga yang udah hampir habis," kata Mas Bams.
Cheering point Tokyo Marathon. Foto: Aset Istimewa
Captain teman kumparan Running Club, Yaman, juga punya cerita cheering point yang memorable. Saat ia berpartisipasi di Singapore Marathon, penonton yang hadir gak hanya bersorak, tapi bagi-bagiin energy gel, minuman soda, bahkan memberi perawatan ke pelari yang kram.
"Yang menarik cheering point pas di Singapore ada cheering point yang menyediakan alat-alat medis, kalau ada yang kram disemprotin kaki yang keramnya," cerita Captain Yaman.
Cheering point yang seru enggak hanya terjadi di event internasional, tapi juga event dalam negeri. teman kumparan Fannadiya cerita pas dia join Digiland Run 2025, ada penonton yang pakai daster dan bawa terompet untuk menghibur suasana.
"Ada yang pakai kostum daster dan bawa-bawa terompet, sama sign yang ada tulisan penyemangat, kadang quote lucu-lucu juga ada," ujarnya.
Peserta beradu kecepatan saat mengikuti Borobudur Marathon Fun Run 2022 di kawasan Candi Pawon Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (11/12/2022). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
Captain teman kumparan Running Club, Widi, juga cerita kalau cheering point dalam negeri tuh paling seru. Contohnya pas dia ikut Borobudur Marathon beberapa tahun lalu. Hampir semua warga ikut turun untuk menyemangati pelari. Bentuk dukungannya pun kreatif dan membawa unsur budaya.
"Ada tarian, ada kayak paduan suara ala suporter, banyak yang pakai kostum penari," cerita Captain Widi.
Jadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri, cheering point selalu menawarkan keunikan dan keseruan tersendiri. Kamu juga punya cerita cheering point yang memorable gak? Kalau punya, ceritain di kolom komen, yuk!
Jangan ketinggalan info event Fun Run! Gabung komunitas teman kumparan Running Club sekarang http://kum.pr/running