Kata Dokter: Tidur Malam Berkualitas Bisa Optimalkan Tinggi Badan Anak. Foto: suriyachan/Shutterstock
Tidur bukan hanya waktu bagi tubuh anak untuk beristirahat, tetapi juga momen penting bagi proses regenerasi dan pertumbuhan. Salah satu hormon vital yang diproduksi saat tidur adalah growth hormone atau hormon pertumbuhan, Moms. Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Yuni Astria, Sp.A.
"Jadi growth hormone ini dihasilkan saat tidur, itu puncak-puncaknya ketika jam 11 sampai jam satu, kurang lebih antara range segitu," kata dr. Yuni dalam acara media session "GoodKnight: Tidur Nyenyak, Anak Hebat", di Jakarta Selatan, Kamis (15/5).
Hormon Pertumbuhan Muncul saat Anak Tidur
Hormon pertumbuhan ini keluar pada awal fase tidur non-Rapid Eye Movement (non-REM) ketika fase tidur dalam. Fase ini terjadi kurang lebih 1,5 sampai 3,5 jam setelah anak mulai tidur dalam pada malam hari.
Ilustrasi ibu dan anak sebelum tidur. Foto: polkadot_photo/Shutterstock
Hormon pertumbuhan bertugas merangsang pertumbuhan, perkembangan, dan regenerasi. Hormon ini juga berperan dalam mengatur cairan tubuh, serta metabolisme gula dan lemak, serta berperan penting dalam metabolisme tubuh serta penguatan tulang dan otot.
Hormon pertumbuhan juga memengaruhi kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH). Apabila produksi hormon pertumbuhan terganggu, maka kadar TSH akan naik.
"TSH ini dia dihasilkan juga untuk nanti menghasilkan hormon thyroid sebetulnya. Kalau dia naik, jadinya pertumbuhan bisa terganggu, akibatnya anak lebih pendek, bisa berpotensi lebih pendek dari teman sebaya," ujar dr. Yuni.
Ilustrasi anak tidur. Foto: Shutter Stock
Menurut dr. Yuni, tidur yang kurang berkualitas bisa menyebabkan kadar hormon melatonin turun. Ya Momsh, hormon melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak, yang memainkan peran penting dalam mengatur ritme sirkadian atau jam biologis tubuh dan siklus tidur-bangun.
Ketika kadar hormon melatonin turun, kadar hormon kortisol atau hormon stres akan naik. Kondisi ini juga bisa membuat anak jadi gampang rewel.
Jadi, dengan menjaga pola tidur anak yang baik, produksi hormon pertumbuhan dan melatonin dapat berlangsung optimal.
"Jadi, dengan tidur yang cukup, kualitasnya terjaga, ya itu metabolismenya lebih baik, maka risiko obesitas, risiko dia untuk kena diabetes di kemudian hari saat dewasa bisa lebih rendah," imbuhnya.