Mar 28th 2024, 09:52, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY meminta anggotanya untuk tidak memasang dan menyalakan klakson telolet di masa angkutan Lebaran tahun ini.
Di berbagai wilayah, telolet tak hanya bikin polusi suara tapi juga menyebabkan kecelakaan seperti yang terjadi di Cilegon, Banten, pekan lalu.
"Berkaitan dengan telolet, kami sudah melarang dari awal. Pemakaian telolet atau klakson tambahan makan suplai angin yang mengakibatkan berkurangnya tekanan. Karena sistem rem bus ini terdiri dari angin, full air system, dan fluida bertekanan," kata Ketua Organda DIY, Adi Prasetyo, melalui sambungan telepon, Kamis (28/3).
Pihaknya tidak menganjurkan telolet atau klakson tambahan dipasang karena klakson bawaan bus sudah memadai.
"Sebenarnya klakson bawaan sudah cukup," katanya.
Aksesoris bawaan seperti klakson telolet ini bisa saja dilepas oleh petugas Dishub ketika pengujian kelaikan kendaraan (ramp check).
"Sistem lampu, rem, kelengkapan kendaraan kalau ada semacam tambahan itu kan Dishub pelaksana teknis pengujian tentu ada tindakan untuk melepas," jelas Adi Prasetyo.
Organda DIY sebelumnya juga telah melarang anggotanya memasang klakson telolet.
"Kan, sudah diatur di lampu berapa kandela. Kalau di klakson berapa desibel, ada aturannya. Ini standar bawaan kendaraan, sudah sangat cukup. Tidak perlu ditambahi aksesoris yang bising, membuat tidak nyaman kendaraan," kata Adi Prasetyo.
Untuk angkutan Lebaran, Organda DIY menyiapkan bus AKAP sebanyak 122 unit ditambah dengan angkutan cadangan. "Karena yang harus diangkut data tahun kemarin itu 137 juta pemudik," pungkasnya.