Israel Batal Kirim Delegasi, AS Cari Cara Ingatkan Serang Rafah Adalah Kesalahan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat akan berangkat menuju Israel di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, AS, Rabu (11/10/2023). Foto: Jacquelyn Martin/POOL/AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat akan berangkat menuju Israel di Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, AS, Rabu (11/10/2023). Foto: Jacquelyn Martin/POOL/AFP

Amerika Serikat (AS) menyatakan akan mencari cara untuk memperingatkan Israel bahwa menyerang wilayah Rafah, Palestina, adalah sebuah kesalahan.

Hal tersebut usai Israel membatalkan keberangkatan delegasinya ke AS untuk membahas rencana operasi militer di Rafah. Pembatalan terjadi setelah Dewan Keamanan (DK) PBB menyetujui resolusi gencatan senjata di Gaza. AS abstain dalam voting tersebut dan tidak menggunakan hak vetonya.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kemungkinan akan melakukan pembahasan kedua pihak akan dilakukan dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

"Saya yakin kami akan menemukan cara lain untuk menyampaikan kekhawatiran kami," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, dikutip dari AFP, Selasa (26/3).

“Kami percaya invasi besar-besaran seperti ini adalah sebuah kesalahan, bukan hanya karena kerugian sipil yang ditimbulkannya akan sangat besar,” kata Miller.

Seorang anak Palestina bermain dengan kembang api di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada malam bulan suci Ramadhan pada 10 Maret 2024. Foto: Said Khatib/AFP
Seorang anak Palestina bermain dengan kembang api di Rafah, di Jalur Gaza selatan, pada malam bulan suci Ramadhan pada 10 Maret 2024. Foto: Said Khatib/AFP

Dia menambahkan, saat ini terdapat sekitar 1,4 juta orang di Rafah. Israel, lanjutnya, belum menyampaikan rencana evakuasi yang jelas terkait dengan rencana penyerangan tersebut.

"Invasi seperti ini akan melemahkan keamanan Israel dan akan membuat Israel menjadi kurang aman, bukan lebih aman. Hal ini akan melemahkan posisinya di dunia," ucap Miller.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah setuju untuk mengirim delegasi ke Washington untuk membahas kekhawatiran AS terhadap Rafah. Namun, pada Senin (25/3) dia membatalkan perjanjian tersebut setelah Amerika Serikat abstain dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan di Gaza.

Next Post Previous Post