Mar 29th 2024, 04:00, by Sena Pratama, kumparanOTO
Ramai kasus bensin tercampur air di Bekasi, menyebabkan sejumlah kendaraan sepeda motor yang melakukan pengisian BBM di SPBU 34.17106 Jl. Ir. H. Juanda menjadi mogok atau tidak bisa dihidupkan.
2W and OBM Service Head PT Suzuki Indomobil Motor, Victor Assani menjelaskan, tanda kendaraan terkontaminasi bensin tercampur air adalah gejala mesin menyala yang tidak halus.
"Hal yang termudah adalah mesin tidak akan beroperasi secara maksimal, efeknya bisa seperti mesin brebet atau tenaga berkurang. Dalam kadar yang berat ya bisa langsung berefek ke motor mati atau mogok," ujar Victor kepada kumparan, Rabu (27/3/2024).
Lebih lanjut, Victor bilang, dampak yang ditimbulkan bila kendaraan diisi bensin tercampur air sebenarnya tidak begitu fatal asal penanganannya tepat dan cepat.
"Pertolongan pertama ya mau tidak mau harus menguras bahan bakar sampai kosong dan kering. Karena masalah utamanya di situ, adanya air yang tercampur," jelasnya.
Sebab, air yang tercampur ke dalam bahan bakar dapat memberi dampak pada tangki BBM, pompa bensin, hingga injektor. Apabila air tidak dibersihkan dengan baik, bisa menimbulkan potensi karat pada komponen yang berbahan logam.
"Sebaiknya begitu ada gejala seperti itu ya ke bengkel dengan tindakan pertama menguras tangki. Menguras sendiri memang bisa, tetapi kalau di bengkel pasti akan dicek dan dikeringkan juga komponen-komponen lain yang berinteraksi langsung," papar Victor.
Selain itu, menurutnya adanya air yang tercampur dalam bahan bakar tidak sampai membuat mesin mengalami fenomena water hammer atau piston bengkok.
"Saya pikir kecil kemungkinannya bahkan malah tidak. Karena water hammer terjadi sering kali ketika kendaraan kemasukan air dalam volume yang banyak dan berlebihan. Saat melewati banjir atau genangan air misalnya," pungkas Victor.